dulu, langit cerah sekali dengan bintangnya.
dulu, langit juga bilang sama aku.
kalau langit tidak akan menangis.
tapi aku kaget.
langit tak menepati janji.
langit menangis, ketika tak ada bintangnya.
langit marah mengeluarkan gunturnya.
langit pun berkata padaku.
"langit yg membutuhkan bintang, sama seperti aku membutuhkan km. langit bisa menerangi seisi bumi dimalam hari karena bintang. layaknya sama, seperti aku yg berguna untuk semua org karena adanya km."
semenjak langit berkata itu padaku, aku mengerti.
apa adanya km, sudah melengkapi semua kurangnya aku.
akan tetapi aku kembali mengadu kpd langit.
hey, mengapa bintang meninggalkanmu?
dan mengapa dia meninggalkan ku?
langit hanya diam.
aku memaki langit untuk menjawab.
lalu langit angkat bicara lagi
"hey, sudah lah. datang dan perginya mereka yg kita cintai. sudahlah di atur yg kuasa. lihatlah, bintaang masih hadir bukan? walau kadang hilang. sesungguhnya bintang ada. hanya sesaat dia tertutup oleh kabut dan awan."
"sama, seperti org yg kau syg.
sesekali dia menghilang, seakan akan kau jadi org tersedih di dunia. tapi? harus kau ktauhi, dia sebenarnya ada. di dalam hatimu."
sama seperti bintang, benar. kamu seperti bintang.
dan aku, seperti langit.
yang hanya menjadi gelap tanpamu.
0 komentar:
Posting Komentar