Terkadang sesuatu yang kita inginkan, tidak bisa sama sekali
kita sentuh? Seperti apa hancurnya?
Saat kita tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengenal
hal yang kita inginkan, apakah melupakan solusi satu-satunya?
Di balik sisi yang sempurna, pasti ada puing luka yang
tersembunyi. Ketika kita dituntut untuk menjadi sempurna, luka itu harus sekuat
tenaga kita tutupin.
Darimana kekuatan itu datang? Dari sepasang mata yang
bertaruh penuh dalam satu kesukesan.
Bagaimana dengan konflik lainnya?
Ketika sesuatu yang terlarang sudah mulai berjalan begitu
dalam? Menaruh sebuah harapan dan seketika kita harus menghentikan harapan
tersebut? Mudahkah? Tidak.
Saat yang kita miliki hanyalah sesuatu yang daritadi kita
sebut terlarang, dan semua itu dihentikan.
Apa yang akan terjadi dengan kehidupan selanjutnya, jika
kesempatan dan terlarang itu tidak ada di dalam kehidupan yang penuh dengan
tuntutan kesempurnaan?
Rasakan melodi music blue for labrusca memang sudah bisa
menenangkan emosi yang memuncak.
Saat diam, terkutuk lah dengan julukan tak peduli
Saat bicara, terkutu lagi dengan julukan egois
Biarlah, segalanya mengalir tanpa sepaatah kata pun.
Cukup kau mengenalku, dengan ketidakpedulianku.