Serangan Israel di wilayah Jalur Gaza terus
memakan korban jiwa. Otoritas Palestina menyebut Israel tengah melakukan
kejahatan perang di Gaza. Akibat serangan-serangan Israel itu, rumah
sakit-rumah sakit di wilayah Gaza kini mulai kehabisan obat-obatan.
Serangan-serangan intensif Israel telah
menewaskan lebih dari 100 warga Palestina sejak 14 November lalu. Lebih dari
900 orang lainnya luka-luka. Sejumlah korban luka saat ini dalam kondisi kritis.
Blokade
Gaza dicabut, Prioritas saat ini adalah
membebaskan warga Gaza dari serangan-serangan Israel. Seharusnya Israel tidak
memblokade wilayah Gaza, tidak membatasi aktivitas warga Gaza dan membiarkan
warga Gaza menjalankan hidup secara normal. Jika itu dilakukan Israel, mungkin
perang tidak terjadi.
Sebenarnya
tidak ada masalah mengenai Yerusalem,
Tepi Barat dan Gaza. Hamas, seperti halnya Fatah dan PLO. Tidak ada perbedaan mengenai solusi
pendirian negara. Warga palestina pun menginginkan solusi dua negara.
Masalah utama hanya berasal dari Israel,
kekerasan dan kejahatan yang tidak layak selalu dilakukan kepada rakyat
Palestina. Jika AS benar-benar ingin berubah, itu adalah kabar gembira untuk
Israel. Karena bisa menjadi perdamaian. Tetapi, jika tidak ada keinginan
berubah, mungkin Palestina harus mengambil cara lain.
Cara lain nya mungkin bukan berarti dengan saling
menghancurkan, tetapi dengan cara diplomatis dan negosiasi. Jika cara itu tidak
berhasil juga, Palestina harus melawan dengan cara apapun untuk melindungi
diri.
Banyak negara yang pro-Palestina, karena dunia
berfikir ini bukan masalah agama atau apapun. Tetapi ini, masalah tentang
perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan beraktifitas. Palestina selama ini
tidak pernah melakukan hal-hal yang aneh. Mereka hanya meminta hak mereka.
Tidak ada negara yang mau di jajah, dahulu
aljazair dan Afrika Selatan menjadi merdeka karena
perlawanan. Dan begitu pula Indonesia. Palestina pun
mengininkankedamaian, bukan perang kejahatan. (AYR)
0 komentar:
Posting Komentar