aku bertanya pada diriku.
siapa dia? siapa mereka?
mengapa aku ragu memandangnya.
waktu demi waktu ku jalani bersama.
kenyamanan tercipta perlahan.
ya aku! tak mudah mempercayai orang baru.
tapi apakah orang lama dapat di percaya juga?
aku mencoba merapat. tetapi malah sakit yang kudapat.
sudah terlalu banyak pengkhianat.
hal itu yang membuat aku selalu waspada.
waspada akan kehidupan.
akan panggung sandiwara.
liat sejenak teman teman ku.
bukan aku tak mempercayai kalian.
tapi aku hanya membatasi hal pribadi dan hal publik.
aku pernah di khianati. di caci maki. dan disakiti.
kurasa itu hal bodoh?
mengapa?
salah satu temanku.
mulutnya ramah menceritakan alur hidupnya kepada orang-orang.
apa kamu belum pernah di khianati?
apa kamu tidak mengerti tentang sandiwara?
di kereta commuter line jabodetabek ini ku torehkan, baris perbaris curahan hati ku.
disini banyak sekali manusia, yang membicarakan aib aib orang lain.
itu sudah rahasia umum. tidak ada manusia yang tidak munafik.
bukan mereka yang salah.
tapi orang yang sedang di bicarakan itu.
lalu? aku mencoba dekat dengan semua. dengan semua teman yang kupilih untuk bergaul.
kenapa aku harus memilih?
karena pilihan itu yang membuat ku nyaman. tetapi terkadang karena pilihanku itulah semua jadi awal jurang kemunafikan. (AYR)
0 komentar:
Posting Komentar