Sesuatu
telah hilang. Entah apa.
Aku
benci gemuruh yang kali ini. Ia mencibirku. Aku telah kehilangan mahkota,
katanya. Senja mengerti, dan dia berdoa untukku. Siapkah aku untuk melepas
sesuatu yang telah melekat pada diri sendiri? Sesuatu yang teramat akrab.
Mungkin, aku akan kehilangan hari-hari. Akan ada nada tak berirama. Akan ada
rokok yang kehilangan pematik apinya. Akan ada petir tanpa gemuruh. Ya, semua akan berubah mulai
saat ini. Silahkan kau bawa pergi mahkotaku. Aku tidak akan meminta kau untuk
membayarnya. Keikhlasan akan menyertainya. Maaf, untuk cerita yang tak ada
habisnya. Maaf, untuk goresan tinta yang pernah ku toreh pada kanvas putihmu.
Untuk celah yang kubuat pada dinding hatimu. Untuk pelangi yang selalu ku lukis
pada setiap badaimu. Saat ini, biar gemuruh yang menemani gembiraku.
BUCIMUCHAL PUJAKEMI
JURNALISTIK 1A
PNJ
0 komentar:
Posting Komentar